Selasa, 14 April 2020

Arti Kata ‘Pating Plenuk’ Kartun Clekit Wahyu Kokkang

Wawan Setiawan Tirta
Sumber Kartun: www.facebook.com/wahyu.kokkang
Karya Wahyu Kokkang, Kartun Clekit hari sabtu, 23 Juli 2016 membahas tentang kasus Obesitas di Indonesia. Karakter perempuan (istri Clekit yang belum diketahui namanya) sedang membaca koran. Beritanya tentang muncul kasus Obesitas di Indonesia pada anak. Selain di Jawa, ternyata kasus obesitas juga terjadi di Sumatera.

Karkater Clekit berkata dalam hati untung istriku nggak obesitas, cuma pating plenuk. Nah, dalam ucapan itu ada kata pating plenuk. Kata tersebut berasal dari bahasa Jawa. Mungkin bahasa Jawa adalah bahasa ibu Wahyu Kokkang sehingga selalu terbawa dalam karya-karyanya.

Kata pating plenuk dicari di google yang muncul bukan artinya.
Tetapi yang muncul justru parikan. Di antaranya adalah iwak kebo pating plenuk, golek bojo ora entuk-entuk. Karena ini merupakan parikan (pantun dalam bahasa Indonesia), maka bagian pertama merupakan sampiran, bagian kedua merupakan isi. Bagian isi parikan tersebut berarti: mencari istri/suami tak kunjung dapat.

Memang tidak ditemukan arti yang spesifik kata pating plenuk dalam bahasa Indonesia. Tetapi ada postingan di google yang menunjukkan arti pating plenuk dalam bahasa Inggris. Postingan tersebut merupakan bagian dari buku yang berjudul Javanese English Dictionari karya Stuart Robson dan Singgih Wibisono.

Di dalam kamus Jawa-Inggris tersebut kata pating plenuk memiliki dua arti yaitu in mounds, dan in small heaps. Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia masing-masing artinya adalah di gundukan dan di tumpukan kecil.

Kata dasar dalam kata pating plenuk tersebut berada di bawah kata dasar plenuk. Jadi pating merupakan kata yang melekat pada kata dasar plenuk. Plenuk artinya heaps atau mound yaitu tumpukan atau gundukan. Jadi, pating plenuk dapat diartikan bertumpuk-tumpuk atau banyak gundukannya.

Dilihat dari arti tersebut, jika dirangkaikan dengan kalimat untung istriku tidak obesitas, cuma pating plenuk, artinya adalah cuma daging di badannya bertumpuk-tumpuk atau mementuk gundukan-gundukan. Dalam artian, sama saja dengan kegemukan yang ujung-ujungnya sama saja dengan obesitas.

Selain kata pating plenuk, kata yang juga memiliki medan makna yang tidak jauh dengan kata tersebut adalah ginuk-ginuk.


Kata pating dalam bahasa Jawa bisa melekat pada kata dan mengubah makna menjadi jamak. Misalnya dalam kalimat bukune  pating selengkrah artinya ‘banyak buku berserakan’. Uniknya, kata pating diletakkan sebelum kata sifatnya, bukan sebelum kata benda. Sedangkan yang dijamakkan adalah kata bendanya.

Ada kalanya dalam beberapa kasus, kata pating memiliki arti semua. Dalam kalimat Wong-wong pating pecotot. Artinya: Semua orang ngomongnya ngawur. Contoh yang lain pating kemriyek artinya semua berbisik-bisik.