Sabtu, 11 April 2020

Faktor Penyebab Keanekaragaman/Masyarakat Indonesia

Wawan Setiawan Tirta
"Bhineka tunggal ika berarti berbeda-beda tetapi tetap satu". Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk (multikultural). Banyak kebudayaan yang mempunyai ciri dan karakteristik yang berbeda-beda pada tiap-tiap daerah. Jika kita amati dari Sabang sampai Merauke maka akan terlihat berbagai keragaman. Masing-masing memiliki ciri khasnya masing-masing. Perbedaan yang timbul dalam masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:

A. Faktor Sejarah
Dalam sejarah, dinyatakan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa imigran yang datang dari daerah Yunan Selatan (Indocina).  Masuknya bangsa Yunan Selatan ke Indonesia terjadi melalui 2 gelombang. Gelombang pertama yang menurunkan suku bangsa Batak dan Toraja disebut dengan Proto Melayu. Sedangkan gelombang kedua yang menurunkan suku-suku bangsa selain suku yang datang terdahulu (Batak dan Toraja) disebut Deutero Melayu.

Sejalan dengan berkembangnya zaman, maka kemudian datanglah bangsa-bangsa asing di Indonesia. Bangsa asing yang kemudian datang dan berbaur dengan suku asli yaitu bangsa India, Arab, Belanda, dan Cina. Mereka membentuk pembauran budaya baru yang kemudian menjadi ciri budaya daerah.

B. Faktor Geografi
Indonesia merupakan negara yang sangat luas yang terdiri dari kepulauan. Di samping itu, Indonesia juga merupakan negara vulkanis dengan banyak pegunungan. Karena kedua faktor tadi, maka di Indonesia terjadi isolasi geografi. Isolasi geografis adalah pembatasan suatu daerah oleh karena keadaan alam, yaitu laut dan gunung.
  1. Isolasi akibat laut menyebabkan munculnya hambatan dalam melakukan hubungan diantara masing-masing pulau, Antara satu pulau dengan pulau lain mempunyai suku bangsa yang berbeda kebudayaannya. Contohnya antara pulau Kalimantan dengan pulau Sulawesi mempunyai suku bangsa dengan budaya yang berbeda-beda. 
  2. Isolasi akibat gunung yang tinggi menghambat hubungan antara satu daerah dengan daerah lain. Pada dasarnya ada budaya yang masih sama, tetapi dapat pula terjadi perbedaan yang menyolok antara suku bangsa satu dengan suku bangsa lain dalam satu pulau. Contohnya di pulau Jawa terdapat suku bangsa Sunda dan Jawa. Kedua suku tersebut mempunyai kebudayaan yang berbeda, walaupun tetap ada beberapa bagian budaya yang masih sama.

C. Faktor Iklim
Berdasarkan pembagian iklim matahari, iklim di Indonesia secara umum adalah berupa iklim tropis yang panas. Faktor iklim setempat dapat menyebabkan perbedaan tata cara hidup masyarakat. Hal ini memengaruhi pula pola perilaku masyarakatnya.
  1. Daerah yang mempunyai iklim yang panas dengan banyak sinar matahari dan curah hujannya akan menjadi daerah yang subur sehingga masyarakat pada daerah seperti itu pola hidup dan mata pencahariannya adalah menjadi petani. Oleh sebab itu, negara Indonesia dikenal sebagai negara agraris.
  2. Daerah dengan iklim panas tetapi sedikit turun hujan menyebabkan daerah tersebut kurang subur. Daerah ini banyak ditumbuhi semak belukar dan rumput. Masyarakat yang tinggal di daerah seperti ini kemudian berkembang dengan pola hidup sebagai peternak. Misalnya terjadi pada suku bangsa-suku bangsa di wilayah Nusa Tenggara, seperti Flores, Ende, Timor, Sumbawa, dan sebagainya.
  3. Daerah yang beriklim panas di pinggir-pinggir pantai menyebabkan masyarakatnya menjadi nelayan  Pada umumnya masyarakat yang tinggal di pantai hidup dengan budaya nelayan.

D. Faktor Letak
Indonesia terletak di antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia serta antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Hindia. Karakteristik dari posisi Indonesia tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara terbuka. Karakteristik dari keberadaan Indonesia di jalur dunia tersebut yaitu
  1. Benua Asia di sebelah utara Indonesia merupakan bangsa Asia yang mempunyai adat timur. Secara somatologis bangsa Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai bangsa Asia, hal ini berarti bangsa Indonesia akan lebih mudah menerima budaya dari Asia karena adanya kesamaan asal-usul. Budaya timur lebih kental dengan kepatuhan pada etika yang hampir sama dengan budaya bangsa Indonesia.
  2. Benua Australia yang terletak di sebelah selatan Indonesia merupakan benua imigran bangsa Eropa, yaitu bangsa Inggris. Dengan demikian, budaya yang berkembang merupakan budaya bangsa barat. Mereka lebih cenderung mengembangkan budaya liberal yang sedikit banyak akan berpengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Apalagi sekarang ini banyak kerjasama terutama dalam bidang pendidikan dengan Australia.
  3. Jalur lalu lintas laut yang menghubungkan antara Samudra Pasifik dengan Hindia dalam catatan sejarah menjadi pesat pada abad pertengahan. Ramainya lalu lintas perdagangan antarnegara yang mau tidak mau harus melalui Indonesia menyebabkan banyak pedagang asing yang singgah di Indonesia.
 Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk  Faktor Penyebab Keanekaragaman/Masyarakat Indonesia
E. Faktor Agama
Bangsa Indonesia pada zaman dahulu sudah mengenal kepercayaan yang berupa animisme dan dinamisme sebelum masuknya agama ke Indonesia. Perkembangan lebih lanjut ada sebagian dari masyarakat yang mencampuradukkan antara kepercayaan lokal dengan agama.
  1. Agama Hindu dan Budha masuk ke Indonesia hampir bersamaan. Hal ini dapat dilihat dari keberadaan candi yang menjadi simbol agama Hindu dan Budha. Agama Hindu berkembang pada masyarakat Bali dan Lombok. Sedangkan pengaruh agama Budha ada di sebagian masyarakat Jawa dan beberapa masyarakat di luar suku Jawa.
  2. Agama Islam pada awalnya masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang Gujarat dari India. lalu dilanjutkan bangsa Arab. Suku bangsa yang perkembangan budayanya dipengaruhi oleh agama Islam diantaranya adalah Suku Minangkabau, Aceh, Sunda, Banjar, Makassar, dan sebagainya.
  3. Agama Katolik yang dibawa oleh bangsa Portugis berkembang pesat pada suku bangsa Flores dan Timor.
  4. Agama Kristen memengaruhi kebudayaan di beberapa suku bangsa diantaranya adalah suku bangsa Ambon, Batak, Minahasa, dan sebagian suku bangsa lainya.