Minggu, 12 April 2020

Melanesoid

Wawan Setiawan Tirta
Ras yang terdapat di Kepulauan Indonesia adalah ras Melanesoid. Mereka tersebar di lautan Pasifik di pulau-pulau yang letaknya  sebelah  Timur  Irian  dan  benua  Australia.  Di  Kepulauan  Indonesia mereka tinggal di Papua. Bersama dengan Papua-Nugini dan Bismarck, Solomon, New Caledonia dan Fiji, mereka tergolong rumpun  Melanesoid.  Menurut  Daldjoeni  suku  bangsa  Melanesoid  sekitar  70%  menetap  di  Papua,  sedangkan  30%  lagi  tinggal  di  beberapa kepulauan di sekitar Papua dan Papua-Nugini.Pada  mulanya  kedatangan  Bangsa  Melanesoid  di  Papua    berawal saat zaman es terakhir, yaitu tahun 70.000 SM. Pada saat itu Kepulauan Indonesia belum berpenghuni. Ketika suhu turun hingga mencapai kedinginan maksimal, air laut menjadi beku. Permukaan laut menjadi lebih rendah 100 m dibandingkan permukaan saat ini. Pada saat itulah muncul pulau-pulau baru. Adanya pulau-pulau itu memudahkan mahkluk hidup berpindah dari Asia menuju kawasan Oseania.
 Ras yang terdapat di Kepulauan Indonesia adalah ras Melanesoid Melanesoid
Bangsa Melanesoid melakukan perpindahan ke timur hingga ke Papua, selanjutnya   ke   Benua   Australia,   yang   sebelumnya   merupakan  satu  kepulauan  yang  terhubungan  dengan  Papua.  Bangsa Melanesoid  saat itu hingga mencapai 100 ribu jiwa meliputi wilayah Papua dan Australia. Peradaban bangsa Melanesoid  dikenal dengan paleotikum.Pada saat masa es berakhir dan air laut mulai naik lagi pada tahun  5000  S.M,  kepulauan  Papua  dan  Benua  Australia  terpisah  seperti yang dapat kita lihat saat ini. Pada saat itu jumlah penduduk mencapai 0,25 juta dan pada tahun 500 S.M. mencapai 0,5 jiwa. Asal mula bangsa Melanesia, yaitu Proto Melanesia merupakan penduduk  pribumi  di  Jawa.  Mereka  adalah  manusia  Wajak  yang  tersebar  ke  timur  dan  menduduki  Papua,  sebelum  zaman  es  berakhir dan sebelum kenaikan permukaan laut yang terjadi pada saat  itu.

Di  Papua  manusia  Wajak  hidup  berkelompok-kelompok  kecil  di  sepanjang  muara-muara  sungai.  Mereka  hidup  dengan  menangkap  ikan  di  sungai  dan  meramu  tumbuh-tumbuhan  serta  akar-akaran, serta berburu di hutan belukar. Tempat tinggal mereka berupa  perkampungan-perkampungan  yang  terbuat  dari  bahan-bahan  yang  ringan.  Rumah-rumah  itu  sebenarnya  hanya  berupa  kemah  atau  tadah  angin,  yang  sering  didirikan  menempel  pada  dinding gua yang besar. Kemah-kemah dan tadah angin itu hanya digunakan sebagai tempat untuk tidur dan berlindung, sedangkan aktifitas lainnya dilakukan di luar rumah.Bangsa Proto Melanesoid terus terdesak oleh bangsa Melayu.

Mereka yang belum sempat mencapai kepulauan Papua melakukan percampuran  dengan  ras  baru  itu.  Percampuran  bangsa  Melayu  dengan  Melanesoid  menghasilkan  keturunan  Melanesoid-Melayu,  saat  ini  mereka  merupakan  penduduk  Nusa  Tenggara  Timur  dan Maluku.

Referensi;Bernard H.M. Vlekke, Nusantara: Sejarah Indonesia